UJIAN
TENGAH SEMESTER
MATA
KULIAH : BENGKEL TELKOM
DOSEN:
LETKOLNARH IR. NUR RACHMAN S.M.,M.T
1. Jelaskan dengan warna nilai resistor dibawah ini:
a. 100+no.absen KΩ = 118 kΩ, toleransi 1%
b. 20+no.absen Ω = 18 Ω, toleransi 5%
c. 560+no.absen Ω = 578 Ω, toleransi 10%
d. 1+no.absen MΩ = 19 MΩ, toleransi 1%
e. 7K2+no.absen KΩ = 25K2 KΩ (25,2/25200 kΩ) , toleransi 1%
a. 118 KΩ 1%
1 Bewarna coklat
1 Bewarna coklat
8 Bewarna abu-abu
K 103 Bewarna orange
Toleransi 1% Bewarna Coklat
b. 18 Ω 5%
1 Bewarna coklat
8 Bewarna abu-abu
Ω 100 Bewarna hitam
Toleransi 5% Bewarna emas
c. 578 Ω 10%
5 Bewarna hijau
7 Bewarna ungu
108 Bewarna abu-abu
Toleransi 10% Bewarna Perak
d. 19 MΩ 1%
1 Bewarna coklat
9 Bewarna putih
0 Bewarna hitam
0 Bewarna hitam
105 Bewarna biru
Toleransi 1% Bewarna coklat
e. 25200 KΩ 1%
2 Bewarna merah
5 Bewarna hijau
2 Bewarna merah
105 Bewarna hijau
105 Bewarna hijau
Toleransi 1% Bewarna coklat
2. Jelaskan pengertian rangkaian seri R1 dan R2, dimana R1=(2 x no.absen Ω)= 2 x 18 =36Ω dan R2=(10 x no.absen Ω)=10 x 18 =180Ω. Hitung R total!
Diketahui :
R1=36Ω
R2=180Ω
Ditanya :
Hitung R total!
Jawab :
RT=R1+R2
=36Ω+180Ω
=216Ω
3. Jelaskan pengertian rangkaian paralel R1 dan R2, dimana R1=(4 x no.absen Ω)=4 x 18=72Ω dan R2=(8 x no.absen Ω)= 8 x 18 =144Ω. Hitung R total!
Diketahui :
R1=72Ω
R2=144Ω
Ditanya :
Hitung R total!
Jawab :
R1 = 1/72 + 1/144
= 2/144 + 1/144
= 3/144
= 144/3
= 48Ω
4. Ada 2 jenis rangkaian multivibrator yang menggunakan IC 555, sebutkan dan jelaskan!
IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator.
IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package dengan package 8 pin.
GND : Ground
Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc
A. Rangkaian Monostable Multivibrator
Monostable mempunyai arti satu atau mono dan stabil yang dimana kondisi awal standby pada kondisi low dan high selama selang waktu tertentu setelah dipicu.
Rangkaian ini dapat dimanfaatkan sebagai penunda waktu, pendeteksi pulsa gelombang yang hilang, bouncefree switch / penekanan switch sekali dan latch, saklar sentuh, pulse wide moulation (PWM), pembagi frekuensi, dan kapasitansi meter.
Berikut gambar rangkaian simulasi rangkaian monostable :
B.Multivibrator Astabil NE555
Di sini timer 555 dihubungkan sebagai Multivibrator Astabil yang menghasilkan bentuk gelombang keluaran kontinyu. Pin 2 dan 6 dihubungkan bersamaan sehingga akan memicu kembali dirinya pada setiap siklus waktu, sehingga berfungsi sebagai Osilator Astabil.
Kapasitor, C1 mengisi melalui resistor, R1 dan resistor, R2 namun hanya dilepaskan melalui resistor, R2 karena sisi lain R2 terhubung ke terminal pelepasan , pin 7. Maka periode waktu t1 dan t2 diberikan sebagai:
• t1 = 0,693 (R1 + R2 ) C1
• t2 = 0,693 (R2 ) C1
• T = t1 + t2 = 0,693 (R1 + 2R2 ) C1
Tegangan di kapasitor, C1 berkisar antara 1/3 Vcc sampai sekitar 2/3 Vcc tergantung pada periode waktu RC . Rangkaian jenis ini sangat stabil karena beroperasi dari rel supply tunggal sehingga menghasilkan frekuensi osilasi yang tidak bergantung pada tegangan supply Vcc.
Tegangan di kapasitor, C1 berkisar antara 1/3 Vcc sampai sekitar 2/3 Vcc tergantung pada periode waktu RC . Rangkaian jenis ini sangat stabil karena beroperasi dari rel supply tunggal sehingga menghasilkan frekuensi osilasi yang tidak bergantung pada tegangan supply Vcc.
contoh soal :
Diketahui :
f = 550 KHZ
R2 = 10Ω
C1 = 100nf
C2 = 100µf
Ditanya :
R1 = ?
Jawab :
T=1/f
T=1/550000
=0,00000182
T=0,00000182 X 1000000 = 1,82 sekon
T =T1+T2
=0,693(2R1+R2)C
1,82 =0,693(2R1+10)100nf
1,82/0,693 =(2R1+10)100nf
2,63 =(2R1+10)100nf
2,63mf/100nf=2R1+10
26,3 =2R1+10
16,3 =2R1
R1 =8,15
5. Buat rangkaian IC 555 sebagai astabil MV, yang menghasilkan frekuensi 10 x no.absen Hz= 10 x 18 =180 Hz! (Gambarkan menggunakan livewire dan osciloskop)
6. Buatlah rangkaian running LED menggunakan livewire, jelaskan apakah fungsi VR !
Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Variable Resistor adalah komponen elektronika yang memiliki hambatan dapat diubah-ubah dengan memutar, menggeser atau mengetrimnya. Yang diputar namanya Potensio, yang digeser namanya Penahan geser, dan yang di trim namanya Trimmer Potensio (Trimpot). Didalam sebuah skema Potensio sering disingkat Pot sedangkan Trimpot disingkat VR. Satuan yang digunakan adalah Ohm (Ω) sama seperti resistor, namun untuk mengetahui nilain kamu tidak usah repot-repot sebagaimana resistor, kamu cukup melihat tulisan yang tertera pada body/badan potensio ata trimpout tersebut. Jika kamu ragu dengan nilainya maka kamu bisa mengukurnya menggunakan multi tester.
Fungsi dan kegunaan:
Variable Resistor ini memiliki fungsi dan kegunaan antara lain:
-Pengatur volume (keras/lemah suara)
-Pengatur nada (bass/treble)
-Pengatur cerah redup gambar pada pesawat TV
-Pengatur contras gambar
-Pengatur frekuensi
-Lamban/symbol
Dibawah ini adalah lambing/symbol dari Variable Resistor
PERCOBAAN RUNNING LED
LANGKAH KERJA
a. Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan
b. Buat livewire rangkaian yang akan di buat
c. Rakitlah bahan yang telah disiapkan
d. Hitung dan ukur tegangan sesua langkah – langkah berikut :
1) Gambar rangkaian.
C. R1=100Ω; R2=190Ω DAN C1=100µF.
D. R1=100Ω; R2=130Ω DAN C1=100µF.
5. Tegangan nyala LED pada output 4017.
6. Analisa rangkaian
Dari rangkaian diatas, rangkaian di berikan tegangan sebesar 9V. arus mengalir menuju ke ic 555 kemudian di teruskan menuju ic 40178 dan kemudian di lanjutkan menuju ke led. Led menyala secara bergantian. Selanjutnya untuk mengatur kedip led secara bergantian dapat di gunakan dengan mengatur besar kecilnya nilai resistor.
7. Kesimpulan dan saran :
a. kesimpulan :
IC 4017 Memprogram LED yang berfungsi sebagai output untuk menghasilkan
cahaya yang dapat berjalan dari LED 1 sampai dengan LED terakhir dan
kembali lagi ke semula. Jika semakin kecil nilai resistor maka kedip tiap
lampunya cepat. Sebaliknya jika semakin besar nilai resistor maka kedip
tiap lampunya semakin lambat.
b. saran :
Agar kegiatan praktek di perbanyak sehingga siswa mampu mempraktekkan rangkaian running led. Sehingga dapat kami terapkan dalam tugas akhir kami yaitu lampu rambu lalu lintas.
7. Jelaskan perbedaan seven segmen common anoda dan katoda !
Seven segmen ada 2 jenis, yaitu Common Anoda dan Common Katoda
Common Anoda
Common Anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda LED dalam seven segmen. Common anoda dihubungkan dengan tegangan VCC dan seven segmen dihubungkan ke ground.
Common Anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda LED dalam seven segmen. Common anoda dihubungkan dengan tegangan VCC dan seven segmen dihubungkan ke ground.
Common Katoda
Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalam seven segmen dengan common dihubungkan ke ground dan seven segmen dihubungkan ke VCC.
Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalam seven segmen dengan common
8. Buatlah rangkaian nama siswa berjalan 6 karakter menggunakan seven segment common katoda. (menggunakan livewire)
Seven segment common katoda, dengan rangkaian segment yang dihubungkan ke VCC dan common yang dihubungkan ke Ground.